Viral Beredar Rekaman “RT Dan RW” Diduga Dapat banyak “PELURU” Untuk “SERANGAN FAJAR”

DENGGOL Bicara Siapa Dia:Waspada Kawal Proses Demokrasi Jurdil

 

SORANA.CO.ID-INDRAMAYU JAWA BARAT:Hitungan hari, pesta demokrasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Indramayu dilaksanakan, warganet di kejutkan oleh banyaknya beredar vidio yang diduga percakapan Calon Bupati Petahana, Nina Agustina Paslon nomor urut 03.Dalam percakapannya, yang di duga Nina menyebut ada Camat, Kuwu Bondan, Kuwu Gunungsari, Kuwu Tersana dan disebut pula pak Kasat.

Di vidio yang berdurasi 1 menit 47 detik itu sangat gamblang dalam penyebutan bahwa RT dan RW sudah ada PELURU namun masih di bawah 50%  saja. dan juga Kuwu Gunungsari disebutkan bahwa sudah dibantu proses BPR yang  belasan milyar koq hsilnya sama saja dan suara itu di duga suara Nina Agustina.

komentar netizen banyak yang tidak puas dengan vidio itu, alih-alih vidio itu menjadi bahan “ledekan” para netizen. Seperti pada unggahan di Facebook Forum Diskusi Indramayu dengan nama akun Aji Rumongso 13j yang lalu menuliskan bahwa “sepandai-pandainya menyimpan bngkai, pasti akan tercium juga. Jangan kotori demokrasi dengan cara mengintimidasi Kuwu-kuwu kami”.

Selain warganet, melalui sambungan WhatsApp nya tokoh pemerhati sosial, politik dan keagamaa K.H. Adlan Da’i menyayangkan jika memang dugaan rekaman suara itu benar Calon Bupati Petahana.

‘Jika betul vidio rekaman yang beredar itu suara  percakapan calon bupati petahana  dengan pihak Kuwu tentu sangat disayangkan dan Bawaslu sebagai lembaga resmi pengawas pemilu harus mengecek kebenarannya.”Papar Adlan.

Menurut Adlan bukan saja persoalan itu sengketa dalam pemilu saja tapi bisa ke pidana umum juga. “Karena berpotensi pelanggaran pidana umum dan pidana pemilu bahkan nanti bisa berproses hukum di Mahkamah Konstitusi (MK),  Itu jika vidio percakapan itu benar. Lanjutnya.

 

Berbeda jika memang vidio itu hasil editan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab ia meminta agar APH cepat tanggap demi terciptanya kondusifitas.

“Tapi jika ternyata vidio percakapan itu ternyata hoax, rekayasa, juga harus dilakukan tindakan bagi pelakunya. Karena bisa menimbulkan situasi tidak kondusif”. Harapnya.

Masih dilanjut Adlan “Mari kita jaga pilkada Indramayu ini berjalan dengan prinsip jujur dan adil. Siapapun nanti Bupati terpilih kita terima. Kita juga hrs mengontrolnya ke depan sebagai bagian dari demokrasi dan Semoga tetap kondusif dan aman”. Tutupnya.

Masih dengan sambungan WhatsApp, tim mengkonfirmasi pada salah satu Kuwu/Kades yang ada di rekaman tersebut, Kuwu membenarkan bahwa rekaman itu memang sambungan telepon grup , ada Bupati, Camat, dan Kuwu-Kuwu sekecamatan Sukagumiwang.

“Walaupun gimana saya menyesalkan, pembicaraan internal begitu masih ada yang membocorkan dan menyebar luaskan, saya pun masih belum tau siapa yang menyebarkannya”. tutup Kuwu yang enggan disebutkan namanya sambil mengahiri telfon. (sorana.co.oid//ras/@roz)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here