Pernikahan Dini dan Sex Pra Nikah

DENGGOL Bicara Siapa Dia : Selamatkan Generasi Bangsa

SORANA.CO.ID-INDRAMAYU JAWA BARAT:Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar meminta pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah bagian barat Kabupaten Indramayu tidak terjerumus dampak dari pergaulan bebas.

Hal itu disampaikan Bupati Indramayu Nina Agustina ketika membuka acara kegiatan Workshop Remaja bertemakan “Optimalisasi Generasi Milenial Dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, Pernikahan Dini dan Sex Pra Nikah”, di Gedung Muhammadiyah Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, Selasa (30/8/2022)

Workshop remaja tersebut diikuti 240 siswa SMA dan SMK di wilayah Indramayu bagian barat dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Indramayu dan peringatan HUT ke-77 RI yang digelar oleh pengurus Cabang IBI Kabupaten Indramayu.

Dalam sambutannya Bupati Nina Agustina mengatakan, masa-masa pelajar SMA maupun SMK adalah proses pendewasaan yang dimana masih terdapat perasaan dirinya merasa benar dibandingkan pendapat atau bimbingan orang lain sehingga tidak bisa dipikirkan baik buruknya karena jiwanya masih belum dewasa.

Bupati Nina mengharapkan, hasil kegiatan workshop bisa yang diikuti para pelajar ini bisa bermanfaat terlebih di zaman modern dan digitalisasi dan bisa bermanfaat dalam menuntut Ilmu yang tidak pernah putus.

Menurutnya, generasi muda atau yang bisa dikenal generasi milenial dapat dikatakan golongan yang rentan terpengaruh hal buruk mulai dari narkotika, pergaulan bebas hingga pernikahan dini, sehingga melalui pembekalan bisa meminimalisasi hal yang buruk menimpa dan dapat merusak masa depan remaja nanti.

“Bekal dan pondasi kalian saat ini harus diperkuat dengan ilmu yang bermanfaat dengan agama yang kuat dan menghargai orang yang lebih tua, terutama adalah menghargai orang tua kalian sendiri,” katanya.

Bupati Nina menambahkan, workshop remaja hari ini menjadi media sosialisasi dan komunikasi dalam pencegahan masalah narkotika, pernikahan dini dan sex bebas sebelum menikah. Tujuannya tidak lain agar remaja Kabupaten Indramayu menjadi insan yang baik, tangguh dan bermanfaat. Beliau berpesan kepada peserta agar tidak mendekati narkotika.

“Oleh sebab itu kepada peserta workshop saya berpesan janganlah kalian mendekati narkotika, pergaulan bebas dan pernikahan dini. Ingat mendekatinya saja sudah tidak boleh, apalagi kalian mencoba!,” tambahnya.

Bupati Nina menegaskan, Pemerintah Kabupaten Indramayu telah melakukan kerjasama dengan Pengadilan Agama Indramayu tentang pernikahan dini atau pencegahan pernikahan dibawah usia 19 tahun.

Ungkap Bupati Nina, apabila membayangkan dampak dari narkotika sungguh mengerikan, dampaknya luas dan kompleks secara yuridis, medis maupun kehidupan sosial, organ tubuh menjadi rusak begitu pula dalam sikap dan mental selain itu masa depan suram dan potensi akan terjerumus pada tindakan kriminal akan semakin tinggi.

Selanjutnya terkait nikah muda dan pergaulan bebas keduanya jangan sampai menimpa generasi millenial Indramayu sebab akan muncul permasalahan dibaliknya, sehingga langkah yang perlu dijalankan diusia yang masih belia perlu memfokuskan untuk pertumbuhan dan perkembangan.

“Bayangkan saja jika usia sebelia ini sudah hamil nanti gizi didalam tubuh yang harusnya untuk pertumbuhan menjadi terpecah untuk suatu kehamilan ditambah lagi remaja masih labil secara emosi dan rentan terhadap stres. Hal yang ditakutkan adalah bayi yang dilahirkan mempunyai kondisi kesehatan yang buruk, baik itu stunting atau penyakit lainnya,” paparnya.

Dengan melahirkan bayi dengan kondisi buruk pastinya merupakan ada stunting yang merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia, anak yang stunting mengalami perkembangan otak yang terhambat, pada akhirnya mereka cenderung tidak dapat mengejar pelajaran sekolahnya yang berdampak pada masa depan dan generasi berikutnya.

Sementara itu Ketua IBI Kabupaten Indramayu Tasiroh berharap, dengan diselenggarakannya kegiatan ini dapat mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan produktif sehingga terbebas dari narkoba, pernikahan dini dan sex bebas dikalangan remaja.

“Semoga kita dapat mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, produktif agar tercipta generasi penerus yang tangguh dan handal serta terbebas dari narkoba, pernikahan dini dan sex bebas dikalangan remaja,” harapannya.Source Diskominfo-(sorana.co.id/ras/bob)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here