DENGGOL Bicara Siapa Dia :Catatan duka untuk penguasa dari wakil ketua komisi II DPRD Anggi Noviah Cuitan Facebook
SORANA-INDRAMAYU JABAR
Atas pemutusan kerja sejumlah Pegawai Tidak Tetap Tenaga (PTT) Kesehatan di klinik Putra Remaja Kabupaten Indramayu Jawabarat pada tahun 2022 ahirnya berbuntut panjang.Persoalan ini semakin manjadi perhatian publik ketika seorang Anggota Dewan dari Fraksi PDI Perjuangan mengunggah status di akun Fb pribadinya yang menyinggung pemutusan kerja tersebut.
“Surat kaleng yang masuk dalam meja saya, tentang tenaga kontrak yang di hentikan tanpa kesalahan apa apa.Sabar yah untuk tenaga kerja kontrak yang di berhentikan tanpa alasan dan kesalahan,11 tenaga kerja klinik putra remaja di berhentikan tanpa kesalahan dan alasan yang jelas,terima kasih plt kadis kesehatan yang baru sudah membuat 11 tenaga medis kehilangan job nya.
Ada yang sudah mengabdi dari 2017 di klinik putra remaja, namun di buang begitu saja, tanpa pemberintauan apapun dan tanpa kesalahan apa apa.“Hati – hati buat para pemegang kekuasaan, setiap kebijakan yang di keluarkan menyakiti hati orang. Saya yakin, Tuhan tidak akan pernah diam”Jangan pernah sombong, kekuasaan hanya sementara.
Saya mencita cita kan perubahan untuk daerah saya, Tapi bukan begini ceritanya.Catatan duka untuk penguasa dari wakil ketua komisi II Anggi Noviah S.I.Pol. Ijinkan saya untuk bersuara, Karna saya di sumpah dalam menjalankan amanah ini.”. Demikian Status Fb yang di unggah Anggi pada 12 Januari 2022.
Dari unggahan tersebut, ahirnya Aleg PDI Perjuangan Anggi Noviah yang berniat mensuarakan aspirasi rakyat dari hasil dengar keluhan sejumlah exs nakes tersebut dan berdasarkan kabar dari berbagai media, unggahan tersebut berbuah 2 pelaporan aduan ke polisi atas dirinya.Menanggapi persoalan yang semakin “memanas”, sejumlah lima orang yang diputus kerjanya mendatangi kantor DPRD Indramayu untuk menemui Anggi Noviah pada Kamis (20/01/2022).
Sangat disayangkan oleh Tiara Yasinta salah satu mantan PTT Klinik Putra Remaja atas tindakan terhadap Plt Kadis telah melaporkan Anggota Dewan yang telah mendengar aspirasi atas dirinya dan kawan-kawannya yang telah diputus kerjanya.“Kalau bukan Anggota Dewan, maka siapa lagi yang akan mendengar aspirasi kami”. Terang Tiara.Masih dengan Tiara dirinya dan teman-temannya akan siap memberikan kesaksian dengan memberikan keterangan secara rinci dan detail.
Disinggung mengenai hal yang ingin disampaikan terhadap Bupati Indramayu kelima orang tersebut menyampaikan secara bersamaan.“Terimakasih Ibu Bupati atas pemangkasannya yang telah menambahkan angka pengangguran di Indramayu”. Paparnya.
Ditambahkan oleh temannya, Marnita Fitriani bahwa sebelum melakukan curhat ke Anggi, dirinya beserta temannya melakukan koordinasi ke Puskesmas Margadadi melalui bagian kepegawaian hingga ke bagian Kepegawaian Dinas Kesehatan Indramayu namun tidak menemukan solusi.
“Saya masuk kerja sedari tahun 2017 dan sangat susah payah saya masuk, mulai dengan tes dan beberapa kelayakan sertipikat-sertipikat yang ada, dan saya memperjuangkan hak saya yang pemangkasan itu tanpa alasan apapun ke saya”. Keluh Marnita.
Dilanjutkan, mereka merasa keputusan itu tidak adil karena tenaga yang baru-baru masih dilanjut sementara mereka yang sudah lama diputuskan begitu saja.Dalam rangka mencari keadailan, ia bekerja yang sudah mengabdi lama namun dipangkas tanpa alasan dan hanya secara lisan penyampaiannya, ia dikumpulkan hanya mendengar pemutusan atas nama diri bersama teman yang lainnya tanpa hak bertanya sama sekali. (ras/rhozo//sorana.co.id)