Penanggulangan Stunting Pemerintahan Bernbasis Elektronik

DENGGOL Bicara Siapa Dia: Cegah Sebelum Terjadi…..!

SORANA.CO.ID-INDRAMAYU JAWA BARAT:  Presiden Joko Widodo mengemukakan keinginannya agar penanganan stunting menggunakan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Hal itu disampaikan presiden saat memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka Jakarta, Senin (2/1/2022) yang lalu.

Dalam rapat terbatas ini, Presiden Jokowi –sapaan akrab Presiden Joko Widodo– menyontohkan Kabupaten Sumedang sebagai salah satu kabupaten yang menerapkan SPBE dengan baik sebagai basis data dalam menurunkan kasus stunting di daerah. Berdasarkan hal tersebut, Presiden meminta kepada para kepala daerah agar mencontoh apa yang dilakukan Kabupaten Sumedang.

Diketahui, Kabupaten Sumedang memiliki aplikasi SIMPATI (Sistem Pencegahan Stunting) yang merupakan salah satu program Sumedang Digital Region hasil kerja sama Pemerintah Kabupaten Sumedang dengan Telkomsel. SIMPATI ini diharapkan dapat menjadi salah satu katalisator dalam pencegahan stunting di Kabupaten Sumedang di sisi pengumpulan dan pelaporan data balita yang berkaitan dengan hal tersebut.

Terkait dengan hal tersebut, Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar menyatakan akan segera menindaklanjuti arahan presiden. Dirinya menyatakan, Kabupaten Indramayu sudah memiliki aplikasi tersendiri dalam upaya akselerasi penurunan kasus stunting.

Aplikasi yang dimiliki Kabupaten Indramayu bernama Gerakan Penurunan Stunting Indramayu Terpadu (GESIT). Aplikasi yang masuk dalam strategi penurunan stunting secara konvergen di Kabupaten Indramayu ini diklaim tidak kalah dari aplikasi yang dimiliki Kabupaten Sumedang.

“Kita punya aplikasi yang tidak kalah keren. Kita punya GESIT, namun belum maksimal pemanfaatannya,” ujar Bupati Nina seusai meletakkan batu pertama pembangunan Pasar Daerah Losarang di Desa Krimun Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu, Rabu (4/1/2023).

Bupati Nina Agustina meminta kepada jajarannya untuk memaksimalkan pemanfaatan aplikasi GESIT untuk menanggulangi Stunting di Kabupaten Indramayu.

Disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu dr. Wawan Ridwan, aplikasi ini diluncurkan pada 27 Oktober 2021 ini memilik banyak manfaat. Diantaranya; tersedianya data sasaran balita stunting setiap waktu, setiap OPD bisa memantau perkembangan data sasaran serta melihat intervensi apa yang sudah diberikan kepada balita tersebut, serta setiap OPD yang melakukan monev dapat langsung mengisi hasil monev sehingga bisa dilihat oleh OPD yang lain.

Masih menurut Wawan, alur data di Gesit ada disetiap puskesmas, desa bahkan sampai ke tingkat paling bawah bisa melakukan entry jika menemukan kasus baru untuk divalidasi dan ditetapkan sebagai sasaran intervensi stunting.

“Aplikasi GESIT ini sangat bermanfaat dalam kontribusi penurunan stunting dalam hal cepatnya data yang masuk agar segera dapat dilakukan intervensi,” papar Wawan sat dihubungi melalui telepon selularnya.

Menindaklanjuti keinginan Bupati Nina Agustina yang meminta seluruh perangkat daerah di Kabupaten Indramayu memaksimalkan pemanfaatan aplikasi GESIT, pihaknya akan berkoordinasi dengan seluruh stakeholders terkait.

“Kami akan segera tindaklanjuti arahan Ibu Bupati dengan melakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait demi menyukseskan Jabar Zero New Stunting 2023 dan tentunya mewujudkan Indramayu Bermartabat (Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur dan Hebat).source diskominfo -( (sorana.co.id//ras/shb/rz)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here