DENGGOL Bicara Siapa Dia:Pemimgkatan Ekonomi Melalui Teknologi Digital
SORANA.CO.ID-INDREAMAYU JAWA BARAT:Pemerintah Kabupaten Indramayu mengikuti Simposium Tingkat Tinggi (High Level Symposium) yang digelar oleh Global Partnership for Financial Inclusion (GPFI) dengan tema “Memanfaatkan Digitalisasi untuk Meningkatkan Produktivitas, Berkelanjutan dan Inklusif Ekonomi Perempuan, Pemuda, dan UMKM” yang berlangsung secara daring di Ruang Indramayu Command Center (ICC), Selasa (4/10/2022).
Kehadiran Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik pada Sekretariat Daerah (Setda) Indramayu Sugeng Heryanto, Kepala Bagian Perekonomian Setda Indramayu Iing Kuswara serta Analis Kebijakan Ahli Muda Setda Indramayu Atin Suprihatin.
Dalam kegiatan ini menitik beratkan bahwa Inklusi Keuangan menjadi ketersediaan akses pada berbagai lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Kegiatan GPFI merupakan tim kerja G20 yang berfokus untuk mendorong inklusi keuangan.Untuk pembahasan terkait digitalisasi menjadi salah satu agenda dalam inklusi keuangan pada presidensi G20.
Saat ini digitalisasi telah memberikan banyak manfaat dalam menciptakan peluang ekonomi yang lebih besar serta berkontribusi untuk mendorong pertumbuhan yang lebih inklusi.Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Raden Mas Wijoseno Hario Bimo yang merupakan welcoming remarks menyampaikan perekonomian di Yogyakarta tidak terlepas dari peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berkontribusi sebesar 79,6%.
Walaupun demikian, penurunan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di tahun 2020 akibat pandemi covid 19 dapat direcover pada tahun 2021 dengan tingkat pertumbuhan 5,53% dibandingkan -2,68% di tahun 2020.“Yogyakarta mengalami fluktuasi pertumbuhan ekonomi diakibatkan oleh pandemi,” ujarnya.
Namun demikian, Raden Mas Wijoseno Hario Bimo mengungkapkan salah satu kunci kebangkitan ekonomi Yogyakarta tersebut adalah pemanfaatan teknologi digital dalam setiap aspek ekonomi. Selain itu terdapat beberapa inovasi digital yang mendukung perkembangan ekonomi Yogyakarta seperti Visiting Jogja yaitu portal pariwisata DIY, JBSC DIY yang merupakan wadah untuk memfasilitasi pelaku usaha di jogja terkait ekspor dan impor serta dipanen.id yang merupakan platform untuk mendukung digitalisasi di sektor pertanian.
“Kami lakukan berbagai inovasi di bidang digital guna mendorong pertumbuhan ekonomi,” tukasnya.Menteri Keuangan Sri Mulyani yang hadir dalam kegiatan tersebut dalam sambutannya mengatakan hal senada, pemerintah terus berupaya untuk melakukan berbagai upaya untuk memulihkan perekonomian pasca pandemi covid 19 salah satunya melalui program pemulihan ekonomi nasional.
“Kami terus berusaha untuk membangkitkan kembali perekonomian,” katanya.Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik pada Setda Kabupaten Indramayu menyampaikan, pertemuan ini merupakan sebuah ajang untuk kita bertukar pengetahuan sehingga kita menjadi lebih tahu bahwa inklusi keuangan memegang peranan penting bagi perekonomian.
“Dengan adanya forum ini, menjadi ajang untuk bertukar informasi,” ujar Sugeng.Sehingga menurut Sugeng, dengan melalui digitalisasi menjadikan inklusi keuangan mampu meningkatkan efisiensi dan pertumbuhan ekonomi serta mengurangi ketimpangan melalui pemerataan akses terhadap produk dan layanan keuangan formal kepada masyarakat.
“Penerapan digitalisasi memiliki berbagai kelebihan,” ungkapnya.Di akhir sambutannya, Sugeng berharap dengan adanya diskusi dalam forum tersebut dapat memberikan inspirasi untuk membuat inovasi berbasis digital dalam rangka meningkatkan perekonomian di Kabupaten Indramayu.“Semoga kedepan hadir inovasi untuk meningkatkan perekonomian,” harapnya-(sorana.co.id//ras/shb/ind)