DENGGOL Bicara Siapa Dia : Rekrutmen Harus Jelas Transparan
SORANA-INDRAMAYU JAWA BARAT
Sejumlah 118 orang peserta calon Tenaga Kontrak Antar Waktu Perumdam Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu yang telah lolos asministrasi dan potensi akademik melalui online. Selanjutnya peserta mengikuti psikotes yg dilakukan oleh pihak ketiga. Akatirta, lembaga spesialis dari Magelang terkait rekruitmen pegawai dilingkungan perusahaan air bersih.Tempat yang dipilih untuk menguji peserta bertempat di gedung PGRI Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu, pada Selasa (22/02/2022).
Namun telah dikeluhkan oleh salah satu peserta yang enggan disebutkan namanya, jika dalam aturan mengikuti psikotes tidak dijelaskan secara rinci dan detail apabila ada peserta yang diketahui positif karena dari informasi awal hanya disampaikan sebagai prasyarat mengikuti psikotes wajib swab antigen terlebih dulu dengan bukti hasil swab antigennya.
Peserta yang enggan disebutkan namanya saat di konfirmasi via call WhatsApp mengeluhkan, “Memang pada saat itu kondisi saya sedang tidak enak badan, alhasil tes swab saya dinyatakan dengan surat bahwa terkonfirmasi positif covid-19. Setelah mendapat hasil swab saya berupaya menghubungi pihak admin via chat dan dm ig namun tidak ada respon, hanya menanyakan ada solusi apa dari pihak panitia, apabila peserta terpapar”. Keluhnya.
Ditambahkannya, “Pas pelaksanaan psikotest saya mendatangi gedung PGRI dan bertemu salah seorang panitia, ketika saya ingin menanyakan penjelasan secara detail bagi peserta yang terkonfirmasi positif covid-19 hanya menjawab mohon maaf mas bahwa untuk yang terkonfirmasi positif ini dinyatakan gugur”. Tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskan dalam telfon “Saya kecewa ketika saya berusaha untuk dapat mengikuti psikotes entah itu susulan atau apa yang harus di lakukan tapi hanya memberi jawaban singkat tanpa ada solusi. Akhirnya saya pun hanya bisa curhat ke teman satu kampus pada saat kuliah dulu”. Tutupnya.
Merasa teman satu kuliah, Erik Azis mendengar keluhan temannya yang dinyatakan gugur, saat itu juga Erik mendatangi lokasi uji psikotes guna memastikan untuk meminta solusi bagi peserta yang dinyatakan gugur oleh panitia karena hasil antigen positif.
“Saya terkejut ketika mendengar curhatan teman saya dinyatakan gugur hanya karena positif covid-19, bagaimanapun juga Perumdam TDA ini harus ada solusi lain bukan ujug-ujug langsung gugur”. Terangnya pada media Sorana.co.id.
Ditambahkan Erik, “Siangnya saya datang ke gedung PGRI mencoba konfirmasi ke pihak panitia, di tahan oleh satpam yang berjaga mengatakan tidak bisa menemui panitia, karena sedang mengurusi peserta tes di dalam kemudian setelah ada perdebatan satpam menyarankan besok datang ke kantor”. Tambahnya.
Lanjut Erik “Esoknya didampingi teman saya berjumlah 4 orang mendatangi kantor Perumdam dan hanya 1 orang yang bisa masuk di arahkan ke humas lalu menemui ketua panitia, setelah bertemu ketua panitia mewakili teman saya ini merasa keberatan. Karena peserta yang terkonfirmasi positif ini harus jelas jangan langsung dinyatakan gugur yang disampaikan pihak panitia kurang tepat, mungkin karena pada saat itu pihak panitia belum ada solusi untuk peserta yang terkonfirmasi positif covid-19.
Kemudian ketua panitia memberikan jawaban maksud gugur itu bukan ujug-ujug gugur sudah tapi akan di akomodir ulang dan di hubungi kembali dan melengkapi berkas yang diminta oleh panitia lalu akan mengikuti psikotest susulan yang akan dijadwalkan sebelum pengumuman”. Jelas Erik.Dengan adanya rekrutment Pegawai Perumdam Tirta Darma Ayu, diharapkan Erik kepada panitia untuk terbuka dan sesuai aturan, jangan sampai mengambil kebijakan sepihak karena berdampak luas. Karena Perumdam ini kan bukan swasta atau milik perorangan, tapi milik daerah maka segala sesuatu kebijakan itu harus jelas. (ras//rhozo/sorana.co.id)