DENGGOL Bicara Siapa Dia : Mendidik Generasi Makin Cerdas
SORANA.CO.ID – INDRAMAYU JAWA BARAT
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kabupaten Indramayu menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik bagi mahasiswa dan masyarakat umum. Mengangkat tema “Membangun Kreativitas Mahasiswa Dalam Dunia Jurnalistik Guna Menjawab Tantangan Global di Era Digital”, HMI menggelar pelatihan ini pada Minggu, 26/6/2022.
Bertempat di Aula Kejaksaaan Negeri (Kejari) Indramayu, Pelatihan Jurnalistik yang diikuti sekitar 30 mahasiswa dan umum ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidang jurnalistik. Nurhidayat yang merupakan jurnalis Times.Indonesia membawakan materi Sejarah, Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Media Massa.
Sementara Dedy Musashi yang jurnalis Metro TV dan juga Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Indramayu menyampaikan materi Tehnik dan Jenis Penulisan Berita serta Skill Menulis Straight News. Disambung Iing Irwansyah, Pimpinan Redaksi Aksara Jabar yang memaparkan materi Mengenal Jurnalisme Online dan Manajemen Media.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Indramayu Ajie Prasetya yang diwakili Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Indramayu Helmi Hidayat menyambut baik kegiatan yang dilakukan HMI Cabang Kabupaten Indramayu.
Dalam sambutannya Helmi mengatakan pentingnya mahasiswa mampu menulis. Namun harus dipastikan tulisan itu tidak membunuh karakter seseorang.“Jangan sampai melakukan character assassination yang dapat merugikan orang lain,” jelasnya.
Sementara itu, tampil sebagai keynote speaker pada pelatihan ini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Indramayu Aan Hendrajana yang diwakili Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (Kabid IKP) Diskominfo Indramayu Agus Muttaqien membahas citizen journalism dan pentingnya bermedia dengan santun dan menghindari hoax.
“Sesuai konsep citizen journalism di jaman digital sekarang ini, semua warga dapat menjadi jurnalis. Sekarang semua orang dapat memberitakan apapun yang terjadi di sekelilingnya. Terlebih dengan adanya media sosial,” ujarnya.
Media sosial mempermudah warga mengungkapkan apapun. Namun harus dipahami, lanjut Agus, pengungkapan ini haruslah berdasarkan fakta dan bukan mengada-ngada apalagi mengungkapkan berita bohong. Selain itu diharapkan dalam bermedia sosial hendaknya dilakukan dengan cara yang santun.
Diakhir paparannya, Agus menyoroti pentingnya menghindari penyebaran berita hoax. Berita hoax dapat berpotensi memunculkan kegaduhan dimasyarakat. Jangan terjebak pada trend asal sharing tanpa disaring terlebih dahulu.
“Jaman sekarang orang mudah terprovokasi oleh hal yang heboh. Sehingga kalau ada berita yang heboh, langsung share ke temannya tanpa mengecek kebenarannya terlebih dahulu. Mohon hindari itu. Saring dahulu sebelum sharing,” pungkasnya-source diskominfo – (ras/hend//sorana.co.id)