DENGGOL Bicara Siapa Dia:Pupuk Bersubsidi Masih Dilema Buat Petani
SORANA.CO.ID-INDRAMAYU JAWA BARAT:Camat Gabuswetan Muhtarom bersama dengan Kasi Trantib dan jajaran staf Kecamatan Gabuswetan melaksanakan kegiatan monitoring ke Kios Gabus Jaya Tani Desa Gabuskulon Kecamatan Gabuswetan Kabupaten Indramayu, Rabu (12/1/2022).Camat Gabuswetan Muhtarom mengatakan, monitoring tersebut dilaksanakan dalam rangka melakukan pengecekan serta memastikan ketersediaan pupuk terutama pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang sudah ditetapkan dan digunakan petani pada masa tanam 2023 yang mana untuk Kecamatan Gabuswetan sudah dimulai sejak Desember 2022.
“Melalui kegiatan ini dalam rangka proteksi Pemerintah Kecamatan Gabuswetan terhadap ketersedian pupuk untuk para petani, karena sering terjadi ketika para petani membutuhkan pupuk, terjadi kelangkaan pupuk di beberapa kios tani” katanya.Camat Gabuswetan Muhtarom menjelaskan, ketersediaan pupuk untuk wilayah Kecamatan Gabuswetan terutama pupuk urea untuk saat ini masih mencukupi, namun untuk pupuk phonska mengalami keterlambatan distribusi dari pihak distributor.
“Alhamdulillah untuk ketersediaan pupuk di Gabuswetan saat ini masih cukup terutama untuk urea, tetapi untuk phonska ada keterlambatan distribusi dari pihak distributor dan Insya Allah minggu depan akan segera dikirim,” jelasnya.Regulasi mekanisme penyaluran pupuk bersubsidi melalui kartu tani membawa dampak positif karena dapat tepat sasaran kepada petani yang berhak menerima. Selain itu mekanisme ini juga bermanfaat untuk meminimalisir penyimpangan alokasi pupuk bersubsidi.
Camat Gabuswetan Muhtarom berharap, dengan tercukupinya kebutuhan pupuk petani dapat mendorong peningkatan produksi padi di wilayah Kecamatan Gabuswetan sehingga dapat mendukung Kabupaten Indramayu sebagai lumbung padi nasional.“Semoga pupuk yang cukup tersebut dapat membawa pengaruh pada peningkatan produksi padi di Gabuswetan, serta dapat mencukupi kebutuhan lokal sehingga Indramayu yang Bermartabat (Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur dan Hebat) bisa tercapai serta mendukung Indramayu menjadi lumbung padi nasional,” harapnya.Sementara itu, pemilik kios tani mengapresiasi kegiatan monitoring tersebut karena pemerintah dapat terjun langsung untuk memonitoring kondisi ketersediaan pupuk sehingga bila ditemukan permasalahan dapat diselesaikan bersama oleh kedua belah pihak baik itu pemilik kios tani serta pemerintah.(source Diskomimnfo-fikri-(sorana.co.id//ras/cip/ros)