
Edi Kurnia PPK Dak Fisik SMA dan SLB tahun 2024. Foto Ist
DENGGOL Bicara Siapa Dia:Bukti Oknum Pejabat Banyak Masalah
SORANA.CO.ID-BANDUNG JAWA BARAT:LDana APBN yang digelontorkan Pemerintah Pusat ke daerah untuk mendanai kebutuhan sarana dan/atau prasarana bidang pendidikan yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional, yang diturunkan melalui program DAK Fisik untuk peningkatan mutu sarana prasarana sekolah.
Mengingat kualitas sarana dan prasarana belajar sangat penting untuk menunjang pembelajaran di sekolah, pada tahun 2024 lalu Pemerintah Pusat menggelontorkan dana DAK Fisik Bidang Pendidikan untuk SLB sebesar Rp56.243.488.000,00 dan DAK Fisik Bidang PSMA Jawa Barat sebesar Rp144.345.949.000,00.
Dana DAK Fisik sebesar itu dikelola oleh kepala SLB dan PSMA penerima anggaran dengan dikerjakan sistem swakelola tipe 1. Apakah kepala sekolah mampu menjalankan pekerjaan ini, karena diyakini adanya keterbatasan SDM di dalam bidang konstruksi dan dalam penyusunan laporan pelaksanaan DAK.
Kepala Bidang PKLK Ai Nurhasan, setiap akan dikonfirmasi ke ruang kerjanya selalu tidak berada di tempat. Dalam satu bulan ini ketika dihubungi yang bersangkutan tidak pernah ada di ruang kerjanya.
Surat konfirmasi yang dikirim tim Wartawan kepada Plh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat yang didisposisikan kepada Kabid PKLK sampai saat ini belum ditanggapi.
Begitu juga surat konfirmasi yang telah didisposisikan kepada Kabid PSMA Awan Suparwana sampai saat ini belum ada tanggapan. Awan Suparwana pun tidak pernah ada di kantornya. Menurut satpam yang bertugas di Bidang PSMA surat sudah disampaikan semua ke meja Kabid PSMA. “Semua surat masih numpuk di meja Kabid,” ujarnya.Ai Nurhasan.
Kuasa pengguna anggaran Kabid PSMA Disdik Provinsi Jawa Barat, Awan Suparwana tidak terbuka terhadap anggaran yang dikelolanya. Bahkan, wartawan sudah beberapa kali mengirim surat tertulis menyangkut DAK Fisik SMA tahun 2024, yang ditujukan kepada Plh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Deden Saipul Hidayat. Namun, sampai saat ini belum ada jawaban tertulis.
Hal ini sudah sering dikonfirmasi, menurut keterangan Ari melalui satpam, jawabannya selalu mengatakan “Awan Suparwana tidak ada di tempat”. Sementara PPK DAK Fisik SMA dan SLB tahun anggaran 2024 Edi Kurnia setiap dihubungi via ponselnya untuk konfirmasi, ia selalu menjawab di luar Bandung. Untuk menghindari konfirmasi Edi Kurnia selalu menyuruh wartawan menemui Kiki maupun Yudi Pramesti, bahkan akhir-akhir ini Boy panggilan sehari-hari dengan nama aslinya Riki Rahman staf Bidang PSMA. (sorana.co.id/ras/is/Erwin))
