BPK RI : Periksa Realisasi Penyerapan APBD Pemkab Indramayu Tahun Anggaran 2021

DENGGOL Bicara Siapa Dia : Dampaknya Paket Pekerjaan Mangkrak

SORANA.CO.ID – INDRAMAYU JAWA BARAT

Masyarat Indramayu menunggu hasil Audit Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia ( BPK RI) Perwakilan Jawa Barat.Realisasi penyerapan Anggaran Pembangunan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021.Bupati Indramayu Nina Agustina diwakili Sekretaris Daerah Indramayu.Drs Rinto Waluyu.Melalui Agenda Sidang Paripurna Bupati dengan DPRD Indramayu.

Minggu  kedua Bulan Juni 2022 .Melaporkan Realisasi Penyerapan Anggaran.APBD Tahun 2021.Kepada Ketua DPRD Seefudin SH.di Gedung DPRD Indramayu.Jumat ( 17/6/2022) Media Sorana Resman S  mencoba konfirmasi di Badan Keuangan Daerah Pemkab Indramayu. Jalan R.A Kartini Indramayu. Menanyakan siapa tim Audit BPK.RI dari Bandung.

Sedang melaksanakan Audit APBD Tahun Anggaran 2021.Di Kabupaten Indramayu.Semua tutup mulut.Dari hasil liputan Pelaksana Anggaran Belanja Pembangunan Daerah ( APBD Tahun Anggaran 2021) . Informasi yang dikutif khusus untuk kegiatan belanja modal.Ada temuan 25 Paket kegiatan melalui Lelang.Kegiatan Bangunan Gedung dari berbagai Satuan Perabgkat Kerja Daerah (SKPD).

Kontraktor penyedia jasa gagal menyelesaikan pekerjaan. Contoh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang ,(PU PR)  Pembangunan Embung Desa Bulak Kecamatan Jatibarang. Tidak selesai dilaksanakan kontraktor.Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu. Pembangunan Gedung Puskesmas Desa Babadan Kecamatan Sindang. Eks Gedung Pengadilan milik Pemkab Indramayu. Bangunan Gedung Dinas Pertanian .

Beberapa warga Indramayu diminta pendapat Seperti Toto Sasmito Warga Tenajar Kecamatan Kertasemaya dan Didit Warga Jatibarang. Bupati Indramayu.Nina Agustina.Pernah buat surat edaran intinya kata kedua warga ini. Ibu Bupati.ingin membangun Indramayu sesuai Visi dan Misi Indramayu .Bermartabat.Bahkan tegas Ibu Bupati dalam surat edaran itu dilarang untuk jual beli jabatan.

Menurut Didit dan Toto pengertian jual beli jabatan itu luas. Singkat dilarang jual beli proyek.Apa lagi terima uang fee.Gagal tahapan pekerjaan lapangan menurut Didit dan Toto.Dia curiga ada praktek jual beli paket pekerjaan melalui LPSE.Jadi ini kita tunggu saja hasil pemeriksaan BPK RI,ujarnya. (resman S //dra//sorana.co.id)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here