DENGGOL Bicara Siapa Dia:Aspirasi Rakyat Adalah Kedolatan
SORANA.CO.ID-INDRAMAYU JAWA BARAT:Aksi damai yang dilaksanakan gabungan Aliansi Rakyat Indramayu (ARI) dengan melaksanakan sholat jenazah di depan pintu gerbang kantor DPRD Indramayu sebagai simbol matinya demokrasi dalam pemerintahan di Kabupaten Indramayu, senin (26/09/2022).Dalam aksi damai yang digelar tidak menggunakan pengeras suara karena aksi yang dilaksanakan adalah “aksi diam dan mogok makan”.
Dalam aksi tersebut selain papan tulisan juga ada dua keranda mayit yang dipasang sebagai simbol matinya demokrasi dan mosi tidak percaya terhadap ketua DPRD dan Bupati Indramayu. Dalam papan tulisan tertulis turunkan ketua DPRD Indramayu dan pulangkan Nina ke Jakarta, Gusur bangunan pabrik krupuk di bantaran sungai Cimanuk, bersihkan Birokrasi dari Narkoba, bubarkan Perumda Indramayu (BPR KR, Tirta Darma Ayu dan BWI), Tolak Tari Topeng 6001 demi hasrat rekor MURI, Mosi Tidak Percaya kepada DPRD dan Pemkab Indramayu karena Interpelasi Dikebiri dan Hak Angket jadi Paket.
Ditampat yang sama Sudarno Ketua Pusat Advokasi & Pekerja Seni Indramayu (PAKSI) mengatakan aksi mogok makan dan bicara ini adalah bentuk tuntutan kita terhadap ketua DPRD Indramayu terkait realisasi nota kesepakatan yang dibuat antara ARI dan Ketua Dewan (Syaefudin) pada aksi sebelumnya tanggal 20/09/2022 lalu.”Simpel saja, kami menuntut janji ketua Dewan dimana berjanji akan melaksanakan hak angketnya terhadap Bupati, namun sampai detik ini tidak ada gambaran tindak lanjut”. Kata Darno sapaan akrab dari Sudarno.
“Dalam momen rapat paripurna ini sengaja kami duduki pintu gerbang kantor DPRD ini sebagai wujud kawalan kami terhadap 50 dewan supaya bekerja sesuai harapan rakyat”. Tutup Darno.Aksi mogok makan dan bicara ini diawali dengan rangkaian sholat jenazah yang dipimpin oleh aktivis senior M. Sholikhin. (sorana.co.id//ras//ind/rz)