Desa Cangkingan  Cerdas Smart Village

DENGGOL Bicara Siapa Dia : Berupaya Semua Desa Jadi Cerdas

SORANA-INDRAMAYU JAWA BARAT

Pembangunan berbasis teknologi informasi dan komunikasi kini semakin berkembang. Salah satunya melalui pembangunan Desa Cerdas.Desa Cerdas atau Smart Village merupakan salah satu program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemendes PDTT RI)

Desa Cerdas merupakan langkah solutif dan inovatif untuk mengakselerasi berbagai pembangunan desa di Indonesia. Tujuannya adalah peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup dengan pemanfaatan teknologi dalam berbagai aspek pembangunan desa.

Terdapat 4 (empat) pilar yang harus di terapkan dalam pembangunan Desa Cerdas. Ke empat pilar tersebut yakni Smart People, yaitu menjadi tempat dan sumber informasi tentang ilmu pengetahuan yang di butuhkan masyarakat. Smart Governance, yaitu bermanfaat bagi pemerintah desa dalam penerapan e-governance, pelayanan publik yang transparan dan akuntabel. Smart Economy, yaitu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi yang produktif untuk percepatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa, dan Smart Living, yaitu menginisiasi warga desa dalam menciptakan lingkungan yang sehat, asri dan bersih.

Desa Cerdas merupakan turunan dari Smart City yang bisa diterapkan di tingkat lokal desa. Dengan menjadi Desa Cerdas diharapkan berbagai kemudahan dan fasilitas bisa diakses oleh masyarakat yang pada akhirnya akan bermuara kepada kesejahteraan masyarakat.Desa Cangkingan, Kecamatan Kedokanbunder yang telah menjadi Desa Digital sejak tahun 2019 lalu, kini terus melakukan berbagai inovasi dan berbagai terobosan lainnya. Saat ini dengan berbagai komitmen dari berbagai pihak, Desa Cangkingan siap menuju ‘Desa Cerdas’.

Kuwu Desa Cangkingan, Didi Wahyudi menjelaskan, saat ini di desanya sudah menerapkan 5 smart yang sudah dijalankan, untuk Smart People masyarakat Desa Cangkingan mendapatkan berbagai asupan berbagai informasi dari Pemdes Cangkingan baik melalui website maupun kanal media sosial.Selain berbagai sumber informasi, Desa Cangkingan juga telah memberikan berbagai pelatihan kepada masyarakat dan UMKM. Pelatihan tersebut dengan mengandeng BLK dan lembaga lainnya.

Kemudian untuk Smart Governance, Desa Cangkingan telah melaksanakan berbagai terobosan baik dalam penyelenggaraan tata pemerintahan maupun layanan publik. Melalui mesin Anjungan Desa Mandiri (ADM) masyarakat bisa melakukan layanan secara mandiri baik untuk kebutuhan surat-menyurat (administrasi), konsultasi, bahkan pengembangan ekonominya. Mesin ADM yang terkoneksi dengan website desa tersebut juga merupakan sarana publikasi kegiatan pemerintah desa.

“Dengan smart governance, kita menciptakan asas transparansi, akuntabel, dan mendidik bagi pemerintah dan masyarakat,” katanya.

Didi Wahyudi menambahkan, untuk Smart Economy masyarakat Desa Cangkingan memanfaatkan market place yang dibangun secara lokal melalui ‘Lapak Desa’ yang juga terkoneksi dengan website desa. Melalui aplikasi ini UMKM Desa Cangkingan telah diberikan fasilitas untuk melakukan penjualan aneka produknya secara online. Dengan aplikasi ini menjadikan UMKM Desa Cangkingan ‘go internasional’.

Selanjutnya, yang juga telah diaplikasikan di Desa Cangkingan yaitu Smart Living. Melalui smart living pemerintah dan masyarakat saling bergandengan tangan untuk menciptakan lingkungan sehat, asri, bersih, asli, dan rapi (SABAR). Berbagai regulasi telah dikeluarkan melalui peraturan desa (perdes) tentang pengelolaan lingkungan. Dengan perdes masyarakat diatur dalam penanganan dan pengelolaan sampah.

Selain pemerintah dan masyarakat, dalam pengelolaan lingkungan Desa Cangkingan juga telah menggandeng pihak swasta sebagai gerakan bersih desa.Satu lagi yang juga telah diterapkan oleh Desa Cangkingan yakni Smart Heritage. Dengan smart heritage Desa Cangkingan mampu untuk menjaga dan melestarikan berbagai warisan budaya dan kesenian untuk terus dikembangkan.

Di Desa Cangkingan telah berkembang berbagai kelompok-kelompok kesenian wayang orang, sandiwara, sanggar tari, dan lainnya. Bahkan pencak silat yang ada di Desa Cangkingan sudah merambah Eropa.Desa Cangkingan juga terus melakukan rehabilitasi terhadap peninggalan jaman dulu seperti situs. Sedikitnya terdapat 4 situs yang mendapatkan perhatian Pemdes Cangkingan yang dipercaya merupakan leluhur Desa Cangkingan.“Alhamdulilah Desa Cangkingan sudah menerapkan 5 pilar atau indikator yang merupakan turunan smart city. Kita aplikasikan dalam bentuk lokal desa. Kita siap menjadi desa cerdas di Indonesia,” tegas Kuwu Didi, Selasa (24/5/2022) di ruang kerjanya.

Sementara itu Camat Kedokanbunder Atang Suwandi mengatakan, konsep Desa Cerdas ini secara bertahap pihaknya ingin menerapkan di semua desa yang ada di Kecamatan Kedokanbunder. Desa Cerdas memiliki 4 pilar indikator dan merupakan turunan smart city. Jika semua desa menjadi desa cerdas maka tujuan smart city bisa segera terwujud.“Secara bertahap setelah desa digital, kita ingin desa-desa di Kecamatan Kedokanbunder menjadi desa cerdas,” kata Atang. (kiriman Kec. Kedokanbunder – diolah kembali oleh Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)(ras/giarto//sorana.co.id)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here