DENGGOL Bicara Siapa Dia: Produk Lokal Home Industry Giatan UMKM
SORANA-INDRAMAYU JAWA BARAT
Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah pusat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, utamanya di Kabupaten Indramayu dengan cara mengajak masyarakat membeli produk buatan dalam negeri.
Komitmen Bupati Indramayu Nina Agustina ini ditunjukkan dengan menghadiri Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia (BBI) bersama kepala daerah lainnya dari seluruh Indonesia, di Nusa Dua Bali, Jum’at (25/3/2022).
Disampaikan Bupati Nina Agustina, Aksi Afirmasi BBI merupakan komitmen bersama antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah untuk menjadikan produk lokal baik itu home industry, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai tuan rumah di negeri sendiri.
“Produk lokal kita meski didukung oleh masyarakat karena pemerintah daerah sudah mendukung dan mendorong agar produk lokal bisa berkembang dan berjalan. Salah satunya dengan pemberian modal baik melalui program Kredit Usaha Warung Kecil (Kruw-cil) maupun Perempuan Berdikari (Pe-Ri), sehingga peran masyarakat harus cinta produk sendiri,” katanya.
Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia ini dihadiri langsung Presiden Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kepala ,Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kepala Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
Dalam arahannya Presiden Joko Widodo mengatakan, pertumbuhan prekonomian Indonesia tengah dirundung ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 dan dampak adanya perang, sehingga perlu untuk mendukung produk dalam negeri dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Jadi, semuanya menjadi tidak pasti, semua tidak bisa dihitung dengan angka pasti. Gas naik, harga pangan naik, kelangkaan harga pangan naik, termasuk harga kedelai, dan harga gandum yang juga ikut terseret. Terseretnya karena penyuplai gandum dunia itu dari Ukraina, Rusia, Belarusia, semuanya,” katanya.
Melihat kondisi ini Presiden Joko Widodo meminta, sejumlah masyarakat harus bangga dengan buatan produk dalam negeri dan adanya kemauan untuk mendukung produk lokal bisa meningkat, caranya dengan membeli produk lokal dan tidak bergantung pada produk luar negeri.
“Caranya, ya kita harus memiliki keinginan yang sama untuk membeli, untuk bangga pada buatan kita sendiri. Bangga buatan Indonesia,” katanya.
Sementara itu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan, aksi Afirmasi Belanja Produk Dalam Negeri (PDN) sebagai wujud kepastian nyata untuk mementingkan keberadaan produk domestik dan mengurangi belanja impor.
“Upaya ini merupakan kerja sama yang dilakukan 34 kementerian/lembaga dan 512 Pemda serta BUMN sehingga akan tercipta ekosistem dalam penggunaan produk dalam negeri ini,” paparnya.
Luhut menilai, aksi ini menjadi jawaban untuk menciptakan permintaan PDN, dan memperkuat pengembangan industri dan investasi baru. Selain itu juga aksi afirmasi BBI ini dituntut mampu mengembangkan government marketplace sebagai tombak utama adanya produk lokal.
Sementara itu Menparekraf atau Kepala Baparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan sebanyak 30 juta UMKM atau artisan onboarding di toko daring atau marketplace hingga 2023 melalui Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia. Hal ini sejak diluncurkan 14 Mei 2020 hingga Februari 2022 ini, Gernas BBI telah berhasil mendorong pembukaan peluang usaha dan lapangan kerja.
“Sebanyak 5,5 juta tambahan UMKM/artisan masuk ke dalam marketplace dengan total mencapai 17,2 juta di tahun 2021. Angka ini ditargetkan meningkat 57% menjadi 30 juta UMKM yang onboarding di tahun 2023,” tegasnya.-(ras//sorana.co.id)