Bupati Deli Serdang : NU Menunjukkan Islam Sesungguhnya yang Rahmatan Lil Alamin Peringatan Harlah ke-96

DENGGOL Bicara Siapa Dia : Budaya tidak bisa dipaksakan, lidah tidak bisa dipaksakan

SORANA – DELISERDANG MEDAN

Bupati Deli Serdang H. Ashari Tambunan menyatakan hampir satu abad ini, Nahdlatul Ulama (NU) sudah memberikan kontribusi yang berarti bagi pembangunan umat, bangsa dan negara.Hal ini disampaikan Bupati ketika memberi sambutan pada acara Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-96 Nahdlatul Ulama di Pusat Pengembangan Produk Unggulan Daerah (P3UD) Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (9/2/2022).

“Izinkan saya, mengucapkan selamat hari lahir ke-96 Nahdlatul Ulama. Dengan doa dan harapan, agar organisasi yang kita cintai ini semakin maju dan meningkat kontribusinya bagi umat, bangsa dan negara,” ucap Bupati.”Satu abad hampir, NU telah menunjukkan sumbangsihnya bagi pembangunan bangsa dan negara dalam berbagai aktivitas, terutama keagamaan, pendidikan, kesehatan dan lainnya,” sambung Bupati.

Keberadaan NU selama ini, imbuh Bupati, telah menunjukkan wajah Islam sesungguhnya yang rahmatan lil alamin.”NU telah menunjukkan wajah Islam. Wajah Islam yang baik dan benar, Islam yang rahmatan lil alamin. Dan, NU telah menunjukkan wajah Indonesia yang teduh dan ramah,” kata Bupati lagi.Disebutkan Bupati, NU juga sudah menunjukkan betapa agama bisa bersanding dengan budaya yang saling melengkapi satu sama lainnya.

“Insya Allah, ke depan kader NU dalam kehadirannya mampu memberi peran sebagai umat Muhammad dan sebagai bangsa Indonesia,” ungkap Bupati.Sementara itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengurus Besar  Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Zulfa Musthofa dalam ceramahnya mengisahkan kunjungannya ke China bersama teman-temannya, pada 2015 lalu.

“Saya dengan teman-teman, tahun 2015. Salat di masjid tua di sana (China), di daerah yang dijuluki The Little Makkah of China. Di sana ada 70 juta muslim, penduduk China itu sekitar 2 miliar lebih. Jadi saya berpikir, ternyata kita jangan dikit-dikit bilang orang baca Al Qur’an dengan langgam atau dialek Jawa terus dibilang sesat, Islam Nusantara. Budaya tidak bisa dipaksakan, lidah tidak bisa dipaksakan. Itu di China, saya shalat, aksen atau dialek Mandarin. Saya dengar azan juga begitu,” ungkapnya.

Lantas, KH Zulfa Musthofa menegaskan apakah membaca Al Qur’an dengan langgam atau dialek dan budaya masing-masing daerah salah?”Tidak. Itu budaya. Itu bawaan. Wong umat Nabi Muhammad SAW itu disebar oleh Allah SWT. “Dan tidak Aku utus engkau hai Muhammad, kecuali agar engkau membawa rahmat bagi seluruh alam”. Supaya Islam itu menyebar membawa rahmat. Apakah alam itu hanya Arab? Hanya Jawa? Tidak. Tapi seluruh bumi ini. seluruh jagat raya. Makanya, Harlah NU yang hampir satu abad ini, NU punya tema besar, merawat jagad, membangun peradaban,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Tanfidziah PCNU Deli Serdang H. Timur Tumanggor mengucapkan selamat datang kepada Wakil Ketua PBNU KH Zulfa Mustofa di Kabupaten Deli Serdang dan juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelenggaraan Harlah NU yang ke 96 yang dilaksanakan pada hari ini.”PCNU Deli Serdang mendukung visi misi yang telah ditetapkan  Pemerintah kabupaten Deli Serdang yaitu Deli Serdang yang maju dan sejahtera, masyarakat yang religius dan rukun dalam Kebhinekaan”, jelas H. Timur Tumanggor-sumber portal.deliserdangkab.go.id –  (ras//sorana.co.id)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here