DENGGOL Bicara Siapa Dia:Kendalikkan Pada Daerah
SORANA.CO.ID-INDRAMAYU JAWA BARAT:Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengajak pemerintah pusat maupun daerah untuk dapat senantiasa bekerja dengan sungguh-sungguh dalam upaya menjaga stabilitas harga bahan pangan sehingga dapat menekan angka inflasi.
Terdapat beberapa komoditas bahan pangan yang menjadi perhatian diantaranya beras dan daging sapi walaupun saat ini harga komoditas tersebut cukup stabil serta didukung oleh cukupnya stok. Meskipun demikian, beras medium perlu menjadi perhatian.
Selain itu, perhatian juga perlu ditujukan pada komoditas yang cenderung fluktuatif seperti cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, daging ayam ras, bawang putih, jagung, serta bawang merah.
“Sekarang kita perlu betul-betul bekerja baik di tingkat pusat rapat koordinasi maupun daerah-daerah juga bergerak sendiri khususnya untuk mengatasi kenaikan telur ayam ras daging ayam ras jagung bawang merah bawang putih ini terutama adalah tugas utama dari pemerintah pusat karena sangat tergantung impor dan juga garam konsumsi yang juga Sebagian besar dari impor,” ungkap Tito dalam Rapat koordinasi Pengendalian Inflasi daerah yang digelar secara rutin oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI), Senin (29/5/2023).
Kemudian, Tito juga menyampaikan, tak hanya bahan pangan yang menjadi perhatian, namun kontributor yang selama ini memiliki andil tertinggi terhadap inflasi yakni transportasi udar juga merupakan salah satu hal yang harus dicermati secara serius.
“Saya sampaikan, sore ini aka nada rapat yang dipimpin langsung oleh bapak presiden terkait dengan upaya menurunkan harga tiket pesawat udara, karena transportasi ini penyumbang angka inflasi tertinggi,” ungkapnya.
Diketahui angka inflasi nasional saat ini berada pada angka 4,33 persen, di mana transportasi udara turut andil 1,5 persen dari angka tersebut. Bila angka inflasi dari sektor transportasi udara bisa diturunkan minimal 0,5 persen. Tito yakin, angka inflasi nasional bisa berada di bawah 4 persen.
“Kemudian untuk masalah kontributor inflasi tertinggi transportasi udara tiket pesawat itu 1,5 persen dari inflasi 4,33 persen. Jadi kalua bisa diturunkan 0,5 persen saja maka inflasi kitab isa di bawah 4 persen,” tukas Tito.
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini memaparkan, berdasarkan data yang diperoleh dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, pada minggu keempat bulan mei ini pada komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras terjadi kenaikan di banyak kabupaten/kota yang mana hal tersebut menjadi salah satu aspek untuk menjadi pendorong inflasi.
Lebih lanjut, Pudji menyampaikan, naiknya komoditas tersebut diakibatkan naiknya permintaan yang didorong semakin normalnya aktivitas masyarakat pasca pandemic covid-19 seperti makin banyaknya yang menggelar hajatan atau pesta.
Tak hanya itu, naiknya harga pakan ayam petelur dan ayam pedaging serta belum pulihnya populasi ayam petelur juga menjadi salah satu penyebab naiknya harga komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras.
“Berdasarkan berita yang beredar, naiknya komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras disebabkan oleh naiknya permintaan masyarakat dan ongkos produksi,” ungkap Pudji.
Menanggapi naiknya beberapa harga bahan pangan dan kondisi inflasi saat ini, Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional, Andriko Noto Susanto menerangkan, badan pangan nasional terus melakukan berbagai aksi dalam menjaga ketersediaan pangan dan stabilisasi pangan nasional seperti fasilitasi distribusi pangan, Gerakan Pangan Murah (GPM), penyaluran cadangan pangan pemerintah untuk pemberian bantuan pangan, serta koordinasi dan harmonisasi Pembahasan HAP gula sebagai bentuk respons kenaikan harga gula internasional dan ancaman pengurangan ekspor dari sejumlah negara.
Selanjutnya, Badan Pangan Nasional juga bekerjasama dengan TP PKK guna meningkatkan ketahanan pangan dan gizi serta pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia melalui edukasi, sosialisasi dan kampanye pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman.
“Kami juga turut meningkatkan sinergi antara pusat dan daerah dalam menjaga stabilisasi pangan dan upaya penguatan ketahanan pangan dan gizi salah satunya melalui Kerja sama dengan TP PKK,” terangnya.
Rapat yang diikuti lintas sectoral tersebut juga turut dihadiri Pemerintah Kabupaten Indramayu di melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Suwenda, Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi pada Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian, Heru Purwanto, serta Kepala Bidang Perekonomian Bappeda-Litbang, Heriyanto Budi Hermawan di Indramayu Command Center (ICC).
Tampak hadir pula Sekretaris Dinsos Indramayu, Caridin, Sekretaris Badan Keuangan Daerah, Amrullah, Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian, Mohammad Khusen, serta Ermasyanto, Inspektur Pembantu Wilayah II pada Inspektorat Kabupaten Indramayu.Source Diskominfo-fikri (sorana.co.id//ras/grt-shb)