DENGGOL Bicara Siapa Dia:MILIK BUMD TERANCAM DIBEKUKAN….?
SORANA.CO.ID –INDRAMAYU JAWA BARAT:Bisa sedikit kita analisa timbulnya kredit macet sebenarnya berawal dari kurang efektifnya penerimaan debitur/peminjam baru.Ujar Rohman SE kepada Berita Online SORANA.CO.ID-Kamis (14/4/2023).Timbulnya kredit macet sejak pada tahun 2013 kenapa baru bisa dideteksi Tahun 2020.
Kemungkinan terjadinya seperti :1. Pemberian kredit sebagian besar bukan bukan atas dasar kelayakan usaha mereka 2. Pemberian kredit kepada orangnya berdasarkan rekomendasi pihak tertentu3. Kekeliruan untuk menetapkan kategori kredit ( Lancar, Kurang lancar, diragukan dan Macet)
4. Sehingga terkelabuhi oleh pembentukan cadangan kredit yg seharusnya bisa mempengaruhi rugi laba BPR.5 Cara pencatatan kredit kurang tersistem dengan baik sehingga pembentukan cadangan kredit tidak terkontrol.6. Pengawasan oleh Auditor intern tidak berjalan sehingga kondisi kredit baru terditeksi setelah bermasalah.
Menurut Rohman SE Untuk mencari jalan keluar agar kondisi BPR bisa segera pulih kembali diantaranya :1. Ganti seluruh petugas kredit dari yg paling bawah sampai Pimpinanya.2. ada dana segar dari pelelangan atau penjualan aset3. Harus dilakukan kontrol dan evaluasi oleh Pemda (melalui rapat) setiap bulan untuk mengetahui kondisi BPR
Catatan terpenting saya kemungkinan terburknya jual BPR KR ke provinsi atau BJB.ini lebih baik dari pada ke LPS, yg kemungkinan premi tdk di bayar utuh oleh BPR dan persyaratan lain tdk menguntungkan.Anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.( PDIP).Roman SE.Kenapa bisa macet uangnya.
Dari analisa sementara Bisa sedikit kita analisa timbulnya kredit macet sebenarnya berawal dari kurang efektifnya penerimaan debitur/peminjam baru.atau yang disebut nasabahti. bank.Kalau kita analisa menyuluruh dari awal Timbulnya kredit macet sejak thn 2013 kenapa baru bisa dideteksi th 2020 kemungkinan terjadinya seperti :
1. Pemberian kredit sebagian besar bukan bukan atas dasar kelayakan usaha2. Pemberian kredit kepada orangnya berdasarkan rekomendasi pihak tertentu3. Kekeliruan untuk menetapkan kategori kredit ( Lancar, 4.Kurang lancar, diragukan dan Macet) sehingga terkelabuhi oleh pembentukan cadangan kredit yg seharusnya bisa mempengaruhi rugi laba BPR KR
5.Cara pencatatan kredit kurang tersistem dgn baik sehingga pembentukan cadangan kredit tidak terkontrol.
6. Pengawasan oleh Auditor intern tidak berjalan sehingga kondisi kredit baru terditeksi setelah bermasalah.
Rohman SE Anggota DPRD Indramayu dari Fraksi PDIP Ia menyarankan Untuk mencari jalan keluar agar kondisi BPR bisa segera pulih kembali diantaranya :1.Ganti seluruh petugas kredit dari yg paling bawah sampai Pimpinanya.2 Ada dana segar dari pelelangan atau penjualan aset.3.Harus dilakukan kontrol dan evaluasi oleh Pemda (melalui rapat) setiap bulan untuk mengetahui kondisi BPR KR
Catatan terpenting saya,kemungkinan terburknya jual BPR KR ke provinsi atau BJB ini lebih baik dari pada ke LPS, yg kemungkinan premi tidak di bayar utuh oleh BPR dan persyaratan lain tidak. menguntungkan.ujarnya mengakhiri penjelasan.(sorana.co.id//ind/@resman s)