DENGGOL Bicara Siapa Dia: Jabar New Zero Stunting 2023
SORANA.CO.ID-INDRAMAYU JAWA BARAT: Obrolan Daring Stunting (Odading) series 11 kembali digelar oleh bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Obrolan Daring Stunting (Odading) series 11 kembali digelar oleh bidang Pemerintahan Provinsi Jawa Barat.Kali ini mengangkat tema “Program Menyeting Gigi Emas (Mencegah Stunting Melalui Inovasi Gemalur, Insani E, Bugiza, Pokmas Pejam dan Aliran)” yang berlangsung secara virtual.Program Menyeting Gigi Emas merupakan inovasi yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran dalam mewujudkan Jabar New Zero Stunting 2023.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat yang diwakili oleh Sekretaris Bappeda Lutfiandi, Kepala Bappeda Kabupaten Pangandaran Agus Satriadi, Kepala Bidang PPM Bappeda Kabupaten Pangandaran Mardalena Zebua, serta Kepala Puskesmas Padaherang Kabupaten Pangandaran Suryati.Kegiatan webinar Odading series 11 tersebut juga diikuti oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Indramayu melalui Bidang Informasi dan Komunikasi Publik di Kantor Diskominfo Indramayu, Jumat (7/10/2022).
Sekretaris Bappeda Jabar Lutfiandi dalam sambutannya mengatakan, untuk mencapai target penurunan angka stunting perlu upaya extra ordinary dari seluruh pihak dimana melalui odading ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat guna mewujudkan target prevalensi stunting yang saat ini berada pada angka 24,4% menjadi 14%.“Perlu upaya keras untuk menurunkan angka prevalensi stunting,” katanya.
Lutfiandi menambahkan, maksud dan tujuan digelarnya odading ini adalah memperkuat komitmen dari seluruh stakeholder, sebagai forum komunikasi lintas sektor, serta menggali potensi integrasi, replikasi maupun pendanaan berdasarkan lesson learned yang diperoleh atau dilakukan kabupaten/kota.
“Kegiatan ini merupakan komitmen untuk menuju Jabar New Zero Stunting 2023,” tambahnya.
Kepala Bappeda Kabupaten Pangandaran Agus Satriadi yang sekaligus juga menjadi narasumber memaparkan, upaya mencegah serta menurunkan angka prevalensi stunting merupakan salah satu internalisasi dari misi pangandaran yaitu mengembangkan aksesibilitas kesehatan dan pendidikan sampai perguruan tinggi, dan peningkatan kesejahteraan tenaga kependidikan serta peningkatan kompetensi lulusan.“Upaya yang kita lakukan ini sebagai bentuk internalisasi Misi Kabupaten Pangandaran,” paparnya.
Agus menambahkan, saat ini angka prevalensi stunting di Kabupaten Pangandaran berada di angka 3,91% dan ditargetkan berada di angka 0% pada tahun 2023.Berangkat dari hal tersebut, berbagai inovasi dilakukan oleh Pemkab Pangandaran melalui kompulisasi dari puskesmas-puskesmas yang telah memiliki inovasi sehingga tercetus program Menyeting Gigi Emas yang merupakan gabungan dari 5 inovasi yaitu Gemalur (Gerakan Makan Telur), Insani E (Instruktur Asi Eksklusif), Bugiza (Lumbung Gizi Desa), Pokmas Pejam (kelompok masyarakat perduli jamban), dan Aliran (Alarm Kelahiran).
Selanjutnya Agus menjelaskan, dari masing-masing inovasi tersebut memiliki potensi replikasi yang cukup besar sehingga memudahkan untuk dilaksanakan dalam berbagai karakteristik masyarakat di seluruh wilayah kerja di Kabupaten Pangandaran.“Kita coba kumpulkan program yang mudah untuk dilaksanakan di seluruh wilayah Pangandaran,” jelasnya.
Masih menurut Agus, hasil implementasi inovasi yang telah dilaksanakan di Puskesmas Padaherang Pangandaran menunjukan adanya penurunan yang siginifikan baik itu pada gizi buruk maupun stunting dimana pada tahun 2016 jumlah angka gizi buruk berjumlah 19, stunting berjumlah 33, dan gizi kurang berjumlah 90. Namun pada tahun 2022 angka tersebut menurun menjadi tidak adanya angka yang menderita gizi buruk, 1 anak terindikasi stunting serta anak yang termasuk ke dalam gizi kurang berjumlah 19.
“Implementasi program Menyeting Gigi Emas memberikan dampak yang cukup siginfikan,” ujarnya.Agus berharap, semoga ke depan pihaknya dapat lebih banyak menggabungkan inovasi yang telah digagas oleh berbagai puskesmas untuk dapat diterapkan di seluruh wilayah.“Kamu akan terus berupaya menggabungkan berbagai inovasi yang ada saat ini sebanyak-banyaknya,” harapnya.(sorana.co.id//ras/ind/grt)