DENGGOL Bicara Siapa Dia : Aneka Industri Rumah Tangga
SORANA.ID-INDRAMAYU JAWA BARAT: Dalam rangka melestarikan warisan budaya daerah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu melalui siaran sidang secara virtual yang diikuti seluruh provinsi se-Indonesia, Kamis baru-baru ini, memperkenalkan hasil kerajinan warga Desa Juntikebon Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu berupa Tenun Gedogan.Disebut Gedogan karena saat menenun terdengar suara yang keluar dari alat tenun yang terbuat dari kayu cukup berisik terdengar di telinga.
Plt Kepala Disdikbud Kabupaten Indramayu, Hj Iin Indrayati melalui Kepala Bidang Kebudayaan, Hj Uum Umiati mengatakan, kerajinan Tenun Gedogan yang dilakukan warga Desa Juntikebon sudah ada sejak dulu dan dikerjakan secara turun temurun. Hanya saja, saat ini jumlah pengrajin Tenun Gedogan di Desa Juntikebon hanya tiga orang. Itu pun rata-rata usianya sudah sepuh, salah satunya Sunarih (63).
Semoga, hasil sidang secara virtual kerajinan Tenun Gedogan masuk ke dalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang harus terus dilestarikan. Tujuannya agar tidak mudah punah dan bisa dikenal oleh masyarakat se-Indonesia, khususnya warga Kabupaten Indramayu. “Ibu Sunarih termasuk salah satu pengrajin yang saat ini masih membuat pesanan untuk konsumen. Diantaranya membuat Selendang, Kain, Benting maupun lainnya. Untuk pembuatan satu selendang membutuhkan jenjang waktu sekitar 5-7 hari,” tuturnya, Senin (03/10/2022).
Dalam melestarikan kerajinan Tenun Gedogan, kata Uum, pihaknya telah berkoordinasi dengan Camat Juntinyuat dan isterinya, berharap adanya pelatihan cara pembuatan Tenun Gedogan kepada masyarakat. Sehingga, melalui pelatihan tersebut kerajinan Tenun Gedogan terus dikenal oleh masyarakat sepanjang masa dari generasi ke generasi.
“Budaya Tenun Gedogan merupakan milik masyarakat Indramayu, oleh karena itu masyarakat Indramayu pula yang harus mempertahankan dan melestarikannya,” ungkapnya.Dikatakan Uum, Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal ini hanya memfasilitasi tentang pelestarian dan regulasinya, apabila kita terus menggali satu persatu warisan budaya daerah yang dimiliki Kota Mangga Indramayu maka akan semakin banyak budaya-budaya yang bisa ditingkatkan.
Misalkan, warisan budaya yang semula tidak dikenal akhirnya bisa terangkat kembali, setelah terangkat banyak dikenal masyarakat. Termasuk oleh masyarakat luar Indramayu. “Dengan kepemimpinan Bupati Hj Nina Agustina, Disdikbud Bidang Kebudayaan Indramayu terus mengembangkan dan melestarikan bahkan memanfaatkan budaya yang sangat terasa sekali. Contohnya ketika siaran sidang virtual, kerajinan Tenun Gedogan mendapat apresiasi dan perhatian dari berbagai provinsi, khususnya dari Pemprov Jawa Barat,” tandasnya.(sorana.co.id//ras)